Menu

Bagaimana Keluarga Menyisiati Teknologi oleh Jajang Suryana   (Dimuat dalam Bali Post ) @rupasenirupa.blogspot.com Di era globa...

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa



Bagaimana Keluarga Menyisiati Teknologi
oleh Jajang Suryana (Dimuat dalam Bali Post)
@rupasenirupa.blogspot.com

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi sangat pesat. Di era tahun70-an, televisi masih dirasakan sebagai “kotak ajaib” yang hanya dimiliki orang-orang kaya tertentu saja. Atau, lebih ke belakang lagi, radio pun bisa dirasakan sebagai “benda aneh” yang bisa berbicara. Namun kini, radio dan televisi hanyalah benda yang amat biasa dan hampir di semua kalangan mempunyai kedua benda ini.
Menikmati radio di satu sisi hanya memberi kepuasan audio saja. Pendengaran adalah  perangkat utama yang digunakan oleh seseorang ketika menikmati acara radio. Interaksi pendengar, selain dilakukan lewat surat, namun kini, bisa dilakukan lewat pesawat telefon. Lebih lengkap dibanding radio, teve bersifat audio-visual. Penikmat acara teve bisa lebih lengkap merasakan kehadiran penyiar, penyanyi, pelawak, atau pun bintang film, dan sinetron. Lewat media massa jenis ini, banyak anak yang kemudian tergila-gila dengan bintang idola mereka. Salah satu jenis acara yang menjadi sumber peniruan bagi anak-anak adalah film kartun.
            Namun, dibalik semua itu, khususnya media televise dapat digunakan sebagai media pendidikan. Sejalan dengan digunakannya media televisi sebagai media pendidikan, tentunya akan memiliki dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positifnya, yaitu dapat melatih anak untuk berimajenasi dan juga dapat melatih anak untuk belajar membaca. Misalnya saja pada siaran televisi, khususnya siaran anak, seperti kartun-kartun yang berbahasa asing, baik itu nahasa inggris, bahasa jepang, dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui, anak-anak sangat suka untuk menonton film kartun sampai-sampai mereka mempunyai jadwal khusus untuk menonton film kartun. Namun, kebanyakan sekarang film kartun yang disukai anak atau dianggap menarik oleh anak adalah film kartun yang dibuat di luar Negara Indonesia, sehingga bahasa yang digunakan dalam film kartun tersebut adalah bahasa yang tentunya bukan bahasa Indonesia, namun di bagian bawah layar televisi diberi terjemahan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Karena sudah diberi terjemahan pada bagian bawah layar televisi, maka anak-anak yang belum bisa membaca tidak akan mengerti tentang jalan cerita film kartun tersebut, sehingga mereka akan berusaha untuk belajar membaca agar mereka dapat mengerti tentang jalan cerita film kartun tersebut. Namun, untuk anak-anak yang sudah bisa membaca, melalui film kartun tersebut, secara tidak langsung mereka akan dapat melatih keterampilan membacanya lagi, sehingga keterampilan membaca yang sebelumnya sudah mereka kuasai menjadi lebih matang lagi. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari televisi tersebut bagi anak, yaitu anak-anak cenderung untuk meniru perilaku atau tingkah laku tokoh jagoan yang mereka gemari di film kartun. Seperti contoh kartun naruto. Pada kartun ini, hampir semua adegannya mengenai pertarungan, sehingga secara tidak langsung akan berdampak negatif bagi anak, seperti ketika mereka bercanda dengan teman sebayanya, mereka akan mempraktekan apa yang telah mereka lihat di film kartun tentang tokoh jagoannya tersebut, bahkan sampai ada anak yang patah tulang karena meniru-niru gaya tokoh jagoannya pada film kartun yang digemari.
            Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, disusul dengan menjamurnya play station yang berbarengan dengan memasyarakatnya internet, menjadi lahan perluasan jenis hiburan, terutama, bagi anak-anak. Dunia maya, dunia yang dibangun dalam format digital, telah menjadi dunia penikmatan imajinasi anak-anak. Penemuan teknologi 3D yang semakin sempurna telah menolong para gamer untuk mengembara mengikuti hayalan para programer aneka jenis mainan. Keinginan, hayalan, harapan, yang bentuknya cenderung mustahil sekalipun, bisa dikemas dalam bentuk nyata imajinasi, gambar digital. Salah satu bentuk gambar digital adalah mainan, game. Aneka mainan digital adalah pengembangan imaji yang telah diolah untuk kepentingan aneka tujuan. Tujuan baik, tentu saja, menjadi tujuan yang umum. Banyak software komputer misalnya, yang ditujukan untuk memudahkan proses pembelajaran. Pembelajaran dirancang menjadi interaktif lengkap dengan gerak (animasi), suara, dan bahkan komunikasi aktif antara mesin (komputer) dengan pengguna program. Tetapi, banyak juga software program komputer yang disisipi aneka tujuan buruk. Lebih khusus yang disebar lewat jalur website internet yang dikemas dalam bentuk program  freeware dan shareware, seperti contoh di Amerika Serikat. Adanya pembobolan bank dan biro keamanan Negara yang dilakukan oleh anak-anak muda yang pada mulanya iseng-iseng menyusup ke dalam website bank dan biro keamanan negara. Belum lagi, para pembuat virus dan worm (istilah sejenis virus di internet). Namun, di Indonesia, baru sebatas pengaruh dunia cerita saja yang banyak diserap oleh kebanyakan anak-anak masa kini.
            Dalam hal ini, sangat diperlukan adanya pengawasan serta bimbingan dari orang tua, agar tidak terjadi hal-hal yang negatif yang tidak diinginkan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Membiarkan anak mengeksplorasi dunianya adalah tindakan bijaksana. Tetapi, bimbingan, arahan, dan penyaluran merupakan kunci pengaman yang bisa dibentuk oleh orang tua. Orang tua adalah pengawas, pemilah, dan sekaligus fasilitator bagi kebutuhan eksplorasi anak. Biarkanlah anak mengurusi dunianya. Orang tua tidak bijaksana bila turut campur menentukan isi dunia anak. Jadilah wasit yang bertanggung jawab, yang bisa memfasilitasi lalu lintas imajinasi anak. Bukankah ketika kita, para orang tua, masih dalam usia anak-anak, kita selalu diberi kebebasan bermain, dan lahan bermain kita tidak pernah dijarah orang tua kita.
 
Komentar        
            Berdasarkan artikel yang telah dipaparkan di atas, bahwasannya memang benar seiring dengan perkembangan jaman, maka semakin pesat pula perkembangan teknologi sekarang ini. Tentunya dengan semakin berkembangnya teknologi seperti sekarang ini akan memunculkan berbagai pandangan atau pendapat mengenai teknologi tersebut. Di satu sisi, ada yang memiliki pandangan dengan teknologi akan dapat memudahkan dalam beraktifitas, namun di sisi lain ada yang memandang teknologi dapat menjerumuskan. Namun, kedua pandangan atau pendapat tersebut memang benar adanya sesuai dengan kenyataan. Contoh sederhana teknologi yang sering ditemukan adalah televisi. Dengan adanya televisi ini, tentunya akan memiliki dampak tersendiri, baik itu dapat negatif maupun dampak positif. Contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi khususnya televisi, yaitu anak-anak akan lupa waktu belajar, waktu mandi, dan lain-lain. Dalam hal ini, anak-anak akan cenderung untuk menonton acara yang disukai di televisi, sehingga mengakibatkan anak-anak akan lupa waktu belajar, waktu mandi, dan lain-lain dan secara langsung akan berpengaruh terhadap hasil belajar serta kesehatan khususnya kesehatan mata mereka. Selain itu, seperti yang telah diketahui, bahwasannya anak-anak cenderung menyukai film animasi atau film kartun yang ada di televisi. Seperti contoh, kartun naruto. Anak-anak akan cenderung untuk meniru tokoh jagoan yang terdapat pada kartun tersebut, baik itu dari segi tingkah laku tokoh jagoannya, cara berbicara tokoh jagoannya, dan lain-lain. Berkaitan dengan kartun naruto, kartun naruto tersebut merupakan salah satu kartun aksi yang hampir semua adegannya berbaur pertarungan atau perkelahian. Karena anak-anak cenderung untuk meniru tokoh jagoan dalam kartun, sehingga mereka akan menerapkan gaya tokoh jagoannya dalam pergaulan, seperti halnya bercanda dengan temannya dengan unsur sedikit kekerasan seperti gaya tokoh jagoannya. Semuanya itu akan memiliki dampak yang fatal bagi anak. Contohnya, dapat menyebabkan patah tulang, karena bercanda menggunakan unsur kekerasan. Namun, dibalik dampak negatif tersebut, teknologi televisi ini juga memiliki dampak positif dalam penerapannya, yaitu seperti dapat mengetahui informasi yang belum kita ketahui. Misalnya saja dalam televisi terdapat acara yang mengupas tentang berita. Kita ambil contoh berita ter-update, yaitu mengenai pemilu 2014. Melalui acara ini, kita dapat mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pemilu 2014.
            Selain televisi, salah satu teknologi yang saat ini semakin marak dipergunakan oleh masyarakat adalah internet. Kita dapat menjelajah internet, tentunya dengan bantuan komputer dan koneksi internet. Sama seperti televisi, penggunaan internet juga menimbulkan dampak tersendiri, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Dampak positif dari penggunaan internet ini, yaitu dalam dunia pendidikan dapat menjadi sumber belajar. Dalam hal ini, tentunya digunakan sebagai penambah refrensi materi yang akan diajarkan kepada siswa serta bagi siswa, dapat digunakan sebagai penambah pengetahuan atau dengan kata lain, dapat membantu siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, bagi masyarakat umum internet tersebut dapat digunakan sebagai hiburan. Misalnya saja, melalui internet kita dapat mendownload lagu, gambar, dan lain-lain yang kita inginkan. Selain itu, dampak positif yang paling penting dalam penggunaan internet ini, yaitu melalui internet kita dapat mengetahui segala informasi yang belum kita ketahui serta melalui internet kita dapat melakukan bisnis dan tentunya akan dapat menghasilkan uang. Namun, dibalik dampak positif tersebut, penggunaan internet juga memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang paling memprihatinkan, yaitu semakin merosotnya moral khususnya generasi muda. Dalam hal ini, internet menyediakan berbagai macam situs, dari situs yang bermanfaat atau berguna sampai situs yang dapat menjerumuskan. Di internet sangat banyak sekali situs-situs yang menjerumuskan atau yang dapat menyebabkan merosotnya moral generasi muda, seperti situs-situs film porno. Selain itu, tidak jarang pula orang-orang melakukan modus kejahatan melalui internet, seperti peniupuan.
            Selain televisi dan internet, teknologi lain yang dapat dikatakan mengguncang masyarakat dunia saat ini, yaitu handphone atau sering disingkat hp. Dahulu hp merupakan teknologi yang mewah yang hanya dimiliki oleh kalangan masyarakat atas. Namun, sekarang ini hp sudah bukan merupakan barang mewah lagi, bahkan saat ini, hp sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang. Hampir di semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa sekarang ini sudah memiliki atau membawa hp. Yang sangat mengherankan lagi, yaitu anak SD kelas 3 pun sudah menggunakan hp, bahkan hp yang digunakan adalah hp yang memiliki tingkat kecanggihan yang sangat tinggi, yaitu seperti blackberry yang saat ini makin marak dipergunakan oleh masyarakat dunia.
            Berkaitan dengan penggunaan hp di kalangan anak-anak, saya menyempatkan diri bertanya kepada salah satu orang tua yang kebetulan merupakan tetangga saya yang mana anaknya baru kelas 3 SD sudah diberikan fasilitas hp. Pertanyaan yang saya ajukan berkaitan dengan alasan orang tua tersebut memberikan fasilitas hp kepada anaknya yang baru duduk di kelas 3 SD. Ternyata alasan orang tua tersebut sangat sederhana, yaitu agar anaknya tidak gagap teknologi (gaptek), serta tidak ketinggalan jaman. Seperti yang telah diketahui, seiring dengan perkembangan jaman, semakin banyak fitur-fitur yang ditawarkan pada hp, maka akan semakin besar pula dampak yang akan ditimbulkan dari penggunaan hp tersebut baik itu dampak positif maupun dampak negatif, apalagi bagi anak-anak yang belum mengerti tentang mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Salah satu dampak positif dari penggunaan hp tersebut yang dapat dikatakan sangat penting, yaitu dapat menambah pengetahuan anak, karena hp tersebut dapat digunakan sebagai media belajar bagi anak. Misalkan saja, fitur yang terdapat pada hp adalah kamus, baik itu kamus bahasa Indonesia maupun kamus bahasa asing, sehingga melalui fitur ini anak akan dapat menambah referensi kosa katanya. Namun, dibalik hal tersebut, penggunaan hp juga memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi perkembangan anak. Misalkan saja, pada hp tersebut ditawarkan fitur kamera atau video kamera serta internet. Seperti yang telah diketahui, anak-anak akan bertanya-tanya, apabila dia menemukan sesuatu hal yang dianggap baru dalam lingkungannya. Seperti dalam hal ini, adanya fitur kamera atau video kamera, serta internet dalam hp yang mereka pergunakan. Pada awalnya, mereka hanya mengetahui fungsi hp tersebut digunakan sebagai alat berkomunikasi jarak jauh. Namun, ketika mereka tahu dalam hp tersebut terfapat fitur yang lain, seperti kamera atau video kamera, serta internet. Disinilah rasa ingin tahu anak muncul. Untuk mendapatkan jawaban dari rasa ingin tahu anak tersebut, maka anak akan bertanya-tanya, serta mencoba-coba tentang fitur yang mereka anggap baru, seperti kamera atau video kamera, serta internet, sampai akhirnya mereka tahu mengenai fungsi kamera, video kamera serta internet dan juga sampai mereka dapat menemukan hal-hal yang baru dari fitur tersebut, namun hal-hal baru yang anak temukan tidak hanya bersifat positif, hal-hal yang baru yang bersifatnegatif atau berbahaya juga banyak mereka temukan. Seperti contoh, ketika mereka membuka internet dan secara tidak sengaja mereka membuka situs yang berbaur porno, dan secara tidak langsung juga mereka akan menonton film porno tersebut. Hal tersebut sudah merupakan awal merosotnya moral anak-anak, sehingga semakin ke depan anak-anak akan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Seperti contoh kasus yang belakangan ini sering terjadi, yaitu remaja-remaja sekarang yang notabennya masih duduk di bangku SMA, bahkan SMP melakukan tindakan asusila, yang mengakibatkan dirinya (remaja putri) hamil di luar nikah. Dari contoh tersebut sudah dapat dilihat dampak penggunaan hp bagi anak-anak.
            Dalam hal ini, kita tidak bisa menyalahkan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Namun, seyogyanya kita menyikapi perkembangan teknologi dengan sikap positif. Berkaitan dengan dampak perkembangan teknologi terhadap anak, kita sebagai orang tua harus selalu memberikan bimbingan, serta pengawasan terhadap apa yang dilakukan oleh anak-anak kita. Namun kita sebagai orang tua tidak sepantasnya untuk melarang anak untuk mengeksplorasi dunianya,  semasih hal yang dilakukan dalam konteks untuk kebaikan anak. Orang tua dalam hal ini bertugas sebagai pengawas, pemilah, serta sebagai fasilitator bagi kebutuhan eksplorasi anak. Selain orang tua, juga sangat diperlukan pengawasan dari kerabat dekat anak, serta guru, apabila anak sedang berada di sekolah, sehingga semakin banyak pihak yang mengawasi anak, maka semakin kecil kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak.   


Oleh: A.A. Gede Agung Wisnu (1211031026)

0 komentar: