Teori
Seni Rupa Barat
Seni
merupakan suatu imajenasi seseorang yang dituangkan, baik dalam bentuk gambar
atau lukisan, gerak, dan musik atau lagu. Selain itu, seni juga dapat diartikan
sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang memiliki nilai estetik atau
keindahan. Setiap orang yang menghasilkan karya seni dinamakan seniman. Dalam
perkembangannya, terdapat beberapa macam seni, yaitu seperti seni tari (yang
mengutamakan unsur gerak), seni rupa (yang mengutamakan unsur bentuk atau rupa),
dan seni musik. Dalam hal ini, akan lebih dibahas mengenai seni rupa khususnya
seni rupa barat.
Seni
rupa tersebut merupakan seni yang mengutamakan unsur bentuk atau rupa, seperti
contohnya lukisan, patung, dan lain-lain. Teori umum seni rupa menurut seni rupa barat dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu seni murni dan seni terapan.
1. Seni
Murni
Seni murni merupakan
suatu seni yang digunakan untuk mengekspresikan nilai estetik atau keindahan.. Dengan
kata lain, seni murni ini hanya digunakan sebagai hiasan semata dan tidak
memiliki fungsi atau kegunaan lain, selain sebagai hiasan. Namun, siring dengan
perkembangan jaman, seni murni ini dapat beralih fungsi menjadi seni terapan,
artinya seni murni ini yang pada dasarnya memiliki fungsi sebagai hiasan saja,
namun kini memiliki fungsi lain, yaitu sebagai fungsional atau dengan kata lain
dapat memenuhi kebutuhan hidup, seperti contoh seni fotografi. Seni fotografi
ini pada mulanya hanya sebagai hiasan semata baik itu untuk hiasan di dinding
rumah maupun untuk dipajang atau dipasang di album kenangan. Namun, sekarang
ini seni fotografi sudah berkembang dan mempunyai fungsi ganda. Selain sebagai
hiasan, seni fotografi ini juga sekarang diperjual belikan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi. Tak pernah disadari, seiring dengan perkembangan jaman,
kebanyakan hasil karya seni, khususnya seni rupa memiliki fungsi ganda, yaitu
fungsi estetik dan juga fungsional. Namun, terdapat pula hasil karya seni rupa
yang hanya memiliki fungsi tunggal , yaitu fungsi estetik saja, seperti seni patung,
seni kaligrafi, dan lain-lain.
2. Seni
Terapan
Seni terapan merupakan
hasil karya seni yang dibuat dengan lebih mengutamakan unsur kegunaannya,
artinya seni ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya seni
bangunan atau arsitektur. Dalam membuat seni terapan ini tidak sebebas membuat
seni murni. Dalam membuat hasil karya seni murni, kita bebas untuk
mengekspresikan diri kita dan kemudian dituangkan ke dalam bentuk seni rupa
yang diinginkan. Namun, berbeda halnya dalam pembuatan seni terapan. Dalam
pembuatan seni terapan, harus
mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti syarat keamanan (security),
kenyamanan (comfortable), dan keluwesan dalam penggunaan (flexibility).
Seni terapan ini juga dapat memiliki fungsi ganda, yaitu selain untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia, seni terapan ini juga memiliki fungsi keindahan atau
estetis. Adapun pembagian hasil karya seni dari seni murni dan seni terap(an),
sebagai berikut:
Seni Murni
|
Seni Terap(an)
|
Pure Art
Fine Art
|
Applied Art
|
Seni
Lukis
|
Seni
Bangun
|
Seni
Patung
|
Seni
Tenun
|
Seni
Arsitektur
|
Seni
Krya
|
Seni
Pahat
|
Seni
Batik
|
Seni
Grafiti
|
Seni
Baliho (Reklame)
|
Seni
Kaligrafi
|
Seni
Famplet (Reklame)
|
Seni
Dekorasi
|
Seni
Poster (Reklame)
|
Seni
Grafis
|
Seni
Pahat
|
Seni
Fotografi
|
Seni
Grafis
|
Seni
Ukir
|
Seni
Fotografi
|
Seni
Ukir
|
Selain karya seni dapat dibedakan
dari segi fungsinya, karya seni juga dapat dibedakan dari segi kelas sosialnya.
Maksudnya, hasil karya seni tersebut dibedakan berdasarkan penyebutan nama,
baik itu penyebutan nama lukisannya maupun penyebutan diri sendiri sebagai
orang yang menghasilkan karya seni. Dalam hal ini, terdapat dua kelas social,
yaitu ada orang-orang yang tinggal di kota atau sering disebut pekota, dan ada
orang-orang yang tinggal di desa atau sering disebut dengan pedesa. Orang-orang
pekota menyebut lukisannya sebagai design serta menyebut dirinya sebagai
seniman. Namun, berbeda halnya dengan orang-orang yang tinggal di desa, mereka
sering disebut artisan, dalam hal ini seperti tukang, perajin, maupun kriyawan.
Perbedaan ini pada dasarnya dilatar belakangi oleh harus adanya jarak antara
orang kota dengan orang desa. Dalam hal ini, orang kota tidak mau disamakan
dengan orang desa, baik itu dalam hal penyebutan hasil lukisan, maupun dalam
hal penyebutan nama/gelar. Namun, hasil lukisan orang kota dengan orang desa
berbeda-beda. Artinya, tidak selalu lukisan orang kota lebih bagus daripada
lukisan orang desa, Hal tersebut tergantung pada bagaimana ia membuat,
menekuni, serta menghayati hasil karya yang telah dibuat. Jadi, pada intinya lukisan
yang bagus itu tidak dapat dilihat dari tempat kita tinggal, entah itu di
perkotaan, maupun di pedesaan. Namun, hal tersebut tergantung pada bagaimana
kita membuat lukisan tersebut, keuletan dalam melukis, serta ketelitian untuk
mendapatkan hasil lukisan yang maksimal.
Oleh : A.A.Gede Agung Wisnu (1211031026)
Oleh : A.A.Gede Agung Wisnu (1211031026)
Pragmatic Play launches mobile casino games for Android and iOS
BalasHapusPragmatic 충청북도 출장마사지 Play launched its very own casino games store 밀양 출장안마 in 용인 출장안마 Indonesia in 남양주 출장샵 2016, as it is 군산 출장마사지 powered by the iGaming brand. The iGaming products