Cetak Tinggi
Pendidikan seni
merupakan suatu sarana untuk mengembangkan skill atau keterampilan yang
terdapat dalam diri seseorang. Pendidikan seni sudah diperoleh oleh anak ketika
mereka duduk dibangku taman kanak-kanak. Salah satu cabang dari pendidikan seni
tersebut adalah pendidikan seni rupa. Salah satu kegiatan dari seni rupa
tersebut adalah menggambar. Terkadang anak merasa bosan dengan cara menggambar
yang diberikan oleh guru. Tentu saja disebabkan oleh pengajaran guru yang
monoton. Oleh karena itu, kita sebagai seorang guru maupun calon guru harus
dapat memperkenalkan cara menggambar pada anak dengan berbagai variasi. Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk mengajarkan cara menggambar pada anak,
yaitu membuat gambar menggunakan stempel dengan teknik cetak tinggi.
Cetak tinggi atau cetak
timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan
media cetak secara timbul. Dengan kata lain, yang mempunyai fungsi sebagai
penghantar tinta adalah bagian atau permukaan yang tinggi atau timbul tersebut.
Sedangkan bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian
yang tidak akan terkena tinta atau disebut negatif dan bagian yang terkena
tinta disebut positif. Sedangkan kebalikan dari teknik cetak tinggi ini adalah
teknik cetak dalam. Teknik cetak dalam merupakan cetak yang menggunakan acuan
bagian negatif pada cetak tinggi. Disebut sebagai cetak dalam, karena bagian
yang dijadikan sebagai penghantar tinta atau warna adalah bagian yang dalam
atau yang tenggelam dari permukaan dasar acuan. Dalam kegiatan ini, teknik yang
dipergunakan adalah teknik cetak tinggi. Berkaitan dengan teknik cetak tinggi,
contoh kegiatan yang paling sederhana yang kita temukan menggunakan cetak
tinggi ini adalah pada pembuatan stempel. Pada umumnya pembuatan stempel ini
menggunakan bahan kayu dan karet. Bahan kayu sebagai pegangan stempel dan karet
sebagai alas stempel. Disamping itu, bahan dasar dalam pembuatan stempel juga
dapat divariasikan. Seperti halnya menggunakan wortwl, kentang, dan lain-lain.
Alasan dipilihnya wortel dan kentang sebagai bahan pembuatan stempel adalah
karena wortel dan kentang memiliki tekstur yang tidak terlalu keras, sehingga
lebih mudah dalam proses pembentukan stempel sesuai dengan kebutuhan dan bahan
tersebut memiliki kandungan sedikit air.
Selain bahan-bahan yang disebutkan tadi, terdapat satu bahan yang dapat digunakan sebagai stempel yang tentunya memiliki keunikan tersendiri. Bahan tersebut adalah pelepah pisang. Pelepah pisang dikatakan memiliki keunikan tersendiri, karena ketika pelepah pisang tersebut dipotong akan langsung membentuk sebuah pola yang unik dan menarik, sehingga kita tidak perlu lagi bersuhah payah untuk membuat pola stempel. Berikut contoh gambar potongan pelepah pisang
Selain bahan-bahan yang disebutkan tadi, terdapat satu bahan yang dapat digunakan sebagai stempel yang tentunya memiliki keunikan tersendiri. Bahan tersebut adalah pelepah pisang. Pelepah pisang dikatakan memiliki keunikan tersendiri, karena ketika pelepah pisang tersebut dipotong akan langsung membentuk sebuah pola yang unik dan menarik, sehingga kita tidak perlu lagi bersuhah payah untuk membuat pola stempel. Berikut contoh gambar potongan pelepah pisang
Adapun beberapa alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat
stempel kali ini, yaitu:
1. Pisau atau cutter
2. Tinta
3. Bahan-bahan alami yang akan
dipergunakan sebagai cetakan, seperti wortel, pelepah pisang,
dan
lain sebagainya.
4. Bantalan (tempat menaruh
tinta)
5. Buku gambar.
Setelah
mempersiapkan alat dan bahan, barulah menentukan tema sebagai pondasi untuk
melaksanakan kegiatan ini. Tema yang dipilih dalam hal ini, yaitu gambar dengan
motif batik. Pemilihan tema batik dalam kegiatan ini merupakan salah satu usaha
yang dapat dilakukan untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya khususnya
bangsa Indonesia. Karena seperti yang kita ketahui, di era globalisasi seperti
sekarang ini, batik sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Apabila
hal ini terus terjadi, tidak menutup kemungkinan secara perlahan batik akan
menghilang. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus
melestarikan warisan batik tersebut, walaupun hanya dengan melakukan usaha
kecil seperti kegiatan membuat gambar dengan cetak tinggi bermotif batik ini.
Setelah menentukan tema, barulah dilakukan proses pemotongan bahan (wortel dan
pelepah pisang) sebagai stempel. Dalam proses pemotogan bahan ini, teknik yang
dipergunakan adalah teknik cetak tinggi. Salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam peruses pemotongan bahan ini adalah ketika memotong bahan, pastikan
permukaan potongan yang dihasilkan harus rata. Apabila hasil potongan kita
ttidak rata, maka akan berpengaruh pada gambar yang dihasilakan ketika mencetak
stempel tersebut, yaitu gambar yang dihasilakan tidak penuh. Maksudnya, gambar
yang dihasilkan tidak sesuai dengan stempel yang kita buat. Hal ini dikarenakan
permukaan stempel yang tidak rata atau dengan kata lain permukaan stempel yang
akan tampak pada buku gambar adalah permukaan stempel yang lebih menonjol, sehingga
gambar yang dihasilkan tidak sesuai dengan stempel yang dibuat. Seperti pertama
kali membuat stempel dengan wortel. Stempel yang saya buat adalah berbentuk
bintang dan hasil potongan yang saya buat sedikit tidak rata, sehingga gambar
yang dihasilkan juga tidak rata. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Setelah stempel selesai, tuangkan
tinta warna ke dalam bantalan atau tempat tinta yang telah disediakan.
Selanjutnya, barulah dilakukan proses pencetakan pada buku gambar. Dalam proses
ini, hal pertama yang kita lakukan adalah menekankan atau mencelupkan stempel pada
bantalan yang telah diisi tinta. Pastikan permukaan stempel penuh diisi tinta,
agar ketika menekankan stempel pada buku gambar tidak ada bagian stempel yang
tidak tampak. Selanjutnya, stempel yang telah berisi tinta tersebut ditekankan
pada buku gambar yang telah disediakan. Usahakan dalam menekan stempel pada
buku gambar agak sedikit lama kira-kira sekita 4-6 detik, agar semua bagian
stempel tampak pada buku gambar. Setelah itu, barulah stempel dapat diangkat.
Dalam mengangkat stempel dari buku gambar, usahakan dilakukan dengan hati-hati,
agar stempel tidak tergeser yang mengakibatkan rusaknya gambar yang tampak pada
buku gambar dan proses terakhir yang dilakukan adalah proses pengeringan gambar
untuk mendapatkan gambar yang utuh.
Berikut gambar hasil percobaan
membuat stempel dengan menggunakan wortel dan pelepah pisang.
Terlihat
pada gambar batik tersebut hanya memerlukan 3 pola gambar untuk dapat membuat
motif batik sederhana seperti gambit diatas, yaitu bahan wortel membentuk pola
bintang dan bulat, serta pola pelepah pisang itu sendiri. Berikut pola-pola
yang digunakan.
Membuat gambar dengan
menggunakan stempel tidaklah sulit untuk dilakukan. Kegiatan ini tidak
membutuhkan skill khusus, bahkan anak usia SD pun mampu untuk melakukakannya.
Hanya saja, dalam pembuatannya dibutuhkan adanya ketelitian, ketekunan, dan
kesabaran, baik itu dalam proses pemotongan bahan sebagai stempel, maupun pada
proses pencetakan stempel pada kertas gambar.
Dengan menerapkan pembelajaran
yang bervariasi khususnya pada pembelajaran seni rupa di SD, seperti melalui
kegiatan ini, yaitu membuat gambar menggunakan stempel dengan teknik cetak
tinggi, percayalah pembelajaran tidak akan membosankan dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik.
Sekian dari penulis dan selamat mencoba.
0 komentar: